Rabu, 23 Januari 2019

Tak Penuhi Biaya Operasional, Mitra Migo E-Bike Siap Gelar Unjuk Rasa

Batas Berita - Para mitra layanan penyewaan sepeda listrik Migo E-Bike berencana menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis (24/1) mendatang. Hal itu lantaran manajemen Migo diduga tidak memenuhi biaya operasional yang dijanjikan pada mitra.
Koordinator Aksi, Hadi Joban menjelaskan dalam kesepakatan kontrak kerjasama, sales Migo E-Bike menawarkan biaya operasional perbulan sebesar Rp2 juta untuk mitra yang menerima lima unit Migo E-Bike. Serta Rp3 juta untuk mitra yang menerima 10 unit Migo E-Bike.
"Namun, hal itu pada realitanya di lapangan tidak terpenuhi karena pihak E-Bike Migo hanya memberikan 40 persen dari yang dijanjikan dan tidak ada tambahan insentif untuk biaya beban listrik yang dijanjikan di awal oleh pihak E-Bike Migo," kata Hadi dalam keterangan tertulisnya kepada media, Selasa (22/1).
Setelah beberapa bulan berjalan, Hadi menuturkan para mitra di wilayah Jakarta menilai pihak Migo E-Bike tidak transparan soal pembayaran biaya operasional, tagihan beban listrik dan bonus yang dijanjikan. Pihaknya lantas menyuarakan sejumlah tuntutan terhadap menajemen Migo.
Pertama, menuntut Migo melakukan rincian pembayaran yang transparan dan profesional kepada para mitra.
Kedua, mitra di Jakarta meminta pihak Migo melakukan renegoisasi jam kerja, karena jam 06.00-21.30 dirasa tidak sesuai jam kerja pada umumnya. Mitra juga mendesak renegoisasi peraturan buka tutup substation Migo serta pemotongan biaya operasional yang dinilai semena-mena karena tanpa penjelasan sebelum kontrak kemitraan ditandatangani.
Ketiga, mitra Jakarta mendesak agar pihak Migo memberikan hak seperti perjanjian di awal dan pembayaran yang tepat waktu pada tanggal 15 setiap bulannya.
Keempat, mitra di Jakarta menuntut Migo agar segera menindaklanjuti dan memberikan bonus yang sudah dijanjikan serta uang lembur dengan negoisasi bersama.
Kelima, mendesak pihak Migo agar segera memberikan garansi asuransi kepada pengguna E-Bike dan kejelasan tentang asuransi.
Keenam, mendesak mitra di Jakarta mendesak manajemen Migo segera membayarkan kompensasi-kompensasi seperti perjanjian di awal.
Ketujuh, menuntut pihak Migo untuk negosiasi ulang yang mana poinnya agar dalam kontrak kerjasama para mitra di Jakarta diberikan fasilitas kesehatan dan THR di hari raya seperti pegawai pada umumnya.
"Apabila E-Bike Migo tidak menggubris atau mengabaikan dan menganggap remeh poin-poin kami dari suara mitra Migo di atas, maka kami akan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan tindakan-tindakan penyampaian aspirasi pada umumnya," tegas Hadi.
Rencananya, unjuk rasa akan digelar sejak pukul 10.00 WIB di Kantor PT Migo Anugerah Sinergi, Atrium Mulia, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan dengan estimasi masa sekitar 50 orang.[]

Sumber : Akurat.co

Iqbaal Ramadhan Tak mau bila Jadi Dilan di Kehidupan Nyata, Ada apa?

Batas Berita - Sukses berperan sebagai Dilan, Iqbaal Ramadhan mengaku bahwa sifat aslinya sangat berbeda jauh dengan karakter tersebut.
Dilan, seperti diketahui, dikenal sebagai pribadi yang romantis terhadap wanita, khususnya Milea yang selalu termakan gombalannya.
"Gue enggak pernah jadi Dilan di hidup gue yang sebenarnya," kata Iqbaal di kawasan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (22/1).
Di film Dilan 1990, Iqbaal dianggap berhasil memerankan tokoh garapan penulis novel Pidi Baiq tersebut.
Kini, film Dilan 1991 siap dirilis dan Iqbaal mengatakan seperti mendapat amanah yang harus diselesaikan dengan sempurna.
"Gua lihatnya lebih kayak amanah sih sampai semua kalangan, semua level. Bisa tahu dan relate, menikmati karakter film Dilan ini buat gue suatu anugerah," jelasnya.
Ia berharap, kesuksesan Dilan 1990 bisa terulang lagi di Dilan 1991 nanti. Di mana film tersebut banyak ditonton jutaan penonton.
"Jadi harus bersyukur dan tetap melakukan yang terbaik saat diamanahkan. Thank u so much buat masyarakat yang sudah speard The Words lewat meme, parodi, review, macam-macam lah," tandasnya.[]

Sumber : Akurat.co

Lorenzo: Level Honda Berbeda. Tingkat Baru

Batas  Berita - Jorge Lorenzo menggambarkan bahwa tekanan dan upaya yang diberikan tim Repsol Honda berada pada level yang berbeda dibandingkan dengan tim-tim MotoGP yang pernah ia perkuat.
Berbicara selama peluncuran tim Repsol Honda, juara dunia lima kali itu merasa usaha yang dilakukan tim berada di tingkat baru dibandingkan dengan pengalamannya di Yamaha dan Ducati. Itu setelah dia melewati tes musim dingin di Valencia dan Jerez, November silam.
"Singkatnya, ini adalah level yang berbeda. Tingkat baru. Ketika kami berbicara tentang aspek teknis dari Valencia dan Jerez, saya melihat begitu banyak orang mendengarkan apa yang saya katakan tentang detail motor," jelas Lorenzo dikutip Crash.
"Itu adalah salah satu impian bagi setiap pembalap untuk berada di tim ini. Saya datang ke sini agak terlambat karena saya berusia 31 tahun, tapi saya sudah cukup dewasa untuk mengambil keuntungan dari semua pengalaman ini."
Lorenzo dipastikan absen dalam tes pra-musim di Sepang, Malaysia, setelah menjalani operasi skafoid pada tangan kirinya saat latihan Sabtu lalu. Namun, ia menargetkan bisa kembali ke atas motor dan beraksi pada tes di Qatar 23-25 Februari mendatang.
Lorenzo mengungkapkan bahwa selama debut tesnya dengan Honda November lalu, dia tidak dalam keadaan 100 persen bugar. Dia masih merasakan efek cedera di kakinya hingga akhir musim MotoGP 2018. Namun, ia tetap positif dengan tunggangan barunya, RCV213V.
"Masih terlalu awal karena saya belum 100 persen, saya punya masalah dengan kaki dan pergelangan tangan kiri akibat cedera di Aragon dan Thailand," ungkap Lorenzo.
"Saya tidak bisa berkendara seperti yang saya inginkan. Tapi saya bisa mengatakan saya berada di 80 persen dan saya cukup cepat."
Mendapat tawaran dari Honda, Lorenzo mengungkapkan dia tidak bisa mengatakan tidak. Tapi, peran barunya itu datang dengan tekanan tambahan karena ia akan bekerjasama dengan juara bertahan, Marc Marquez.
Musim lalu pembalap asal Spanyol ini menjadi berita utama dengan menggantikan Dani Pedrosa di Repsol Honda setelah menyelesaikan satu musim yang kurang bersinar bersama Ducati. Ini merupakan tim pabrikan ketiga dalam kariernya.[]

Sumber : Akurat.co

The Minions Kehilangan Sosok Senior Liliyana Natsir

Batas Berita - Ganda putra andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tampaknya merasa kehilangan sosok senior mereka, Liliyana Natsir yang dipastikan pensiun setelah Indonesia Masters 2019.
Mengomentari hal tersebut, Marcus mengatakan di usia yang sudah tidak muda, 33 tahun, Liliyana tetap menjadi salah satu atlet yang masih bermain bagus. Bagi Marcus, atlet-atlet top tentu tidak mudah mengalahkan Liliyana.
“Yang pasti sangat disayangkan karena salah satu andalan ganda campuran Indonesia harus pensiun. Padahala kalau menurut saya dia (Liliyana Natsin) masih bagus mainnya. Pemain top dunia masih susah menghadapi dia,” ujar Marcus.
Hal senada juga disampaikan Kevin. Baginya, Liliyana merupakan seorang atlet yang bisa menjadi pantutan di dalam lapangan. Kevin menilai, atlet yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad itu dinilai selalu bisa memberikan yang terbaik di setiap pertandingannya.
“Kita kehilangan seorang role model, karena cik Butet (sapaan akrab Liliyana) bisa jadi panutan buat kita semua. Di saat pertandingan dia selalu kasih yang terbaik terus,” ujar Kevin.
Rencana pensiun Liliyana sudah beredar jelang pelaksanaan Indonesia Masters yang dimulai pada Selasa kemarin. Apalagi, panitia penyelenggara telah mengumumkan sejak lama untuk menyiapkan pesta perpisahan di Istora menjelang babak final untuk Liliyana.
Marcus/Kevin sendiri baru saja mengantongi kemenangan tiga gim (21-14, 19-21, dan 21-15) atas pasangan Jerman, Lamsfuss Mark/Seidel Marvin Emil, di laga babak pertama Indonesia Masters 2019. Hasil ini membuat mereka melangkah ke babak kedua.
Marcus/Kevin akan menunggu calon lawan mereka dari pemenang laga antara Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso melawan pasangan Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.[]

Sumber : Akurat.co

Pengamat Ingin Debat Capres Putaran Kedua Lebih Greget


Batas Berita - Debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2019 memasuki  tahap kedua. Diagendakan, acara tersebut  bakal digelar pada Minggu (17/2/2018) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta.
Berbeda dengan debat putaran pertama yang bertema hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi dan terorisme, pada debat tahap kedua nanti, Joko Widodo dan Prabowo Soebianto bakal beradu visi misi terkait energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.
Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Soedirman, Ahmad Sabiq mengatakan, debat capres dan cawapres kedua harus lebih greget dan tidak kaku.
"Pada debat tahap pertama kemarin, masih berlangsung agak kaku dan kurang greget," kata Ahmad Sabiq dikutip dari Antara, Rabu(23/1/2019).

Menurutnya, pada debat putaran pertama  masih belum tampak adanya ide-ide baru yang dimunculkan para kandidat.

"Seharusnya, dengan diberikannya kisi-kisi pada debat pertama, publik memiliki ekspektasi bahwa debat akan lebih berkualitas dengan disertai argumen-argumen yang muncul, sanggahan-sanggahan yang disampaikan akan berbasis data yang akurat. Sayang yang terjadi menurut saya tidak seperti itu," katanya.

Pada debat kedua nanti, tambah dia, sebaiknya memang tidak perlu ada lagi pemberian kisi-kisi pertanyaan.

"Agar lebih terasa greget debatnya, sebaiknya memang tidak perlu ada pemberian kisi-kisi pertanyaan lagi. Juga tidak diperkenankan membawa catatan apapun. Supaya calon-calon mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," katanya. 

Dia mengingatkan, publik menghendaki calon presiden atau wakil presiden yang selalu siap dalam menghadapi situasi apapun. 

"Saya kira publik menghendaki bahwa sebagai calon presiden atau wakil presiden mereka harus selalu siap menghadapi situasi apapun, termasuk pertanyaan apa saja yang muncul dalam debat," katanya. 

Untuk itu, kata dia, perlu format baru yang ditampilkan pada debat-debat selanjutnya, agar lebih menarik. 

"Harus ada format baru yang ditampilkan, karena kalau formatnya masih seperti debat yang kemarin, sepertinya kurang menarik," katanya.[]


Sumber : Akurat.co